Hukum Dalam Islam Uang Hasil Judi

Hukum Dalam Islam Uang Hasil Judi

Hukum Menerima Uang dan Nafkah Hasil Judi

Para pembaca Bimbinganislam.com yang mencintai Allah ta’ala berikut kami sajikan tanya jawab, serta pembahasan tentang hukum menerima uang dan nafkah hasil judi. selamat membaca.

بسم اللّه الرحمن الر حيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga ustadz dan admin serta kita semua dijaga Allah.

Bagaimana hukum menerima sesuatu dari harta yang diperoleh dari perjudian ustadz?

Jazaakumullah khoiron

(Disampaikan oleh Fulan dari Sukoharjo, Member grup WA BiAS)

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du

Hukumnya tidak boleh, karena status harta itu menjadi harta haram ada dua penyebabnya :

Sebenarnya dzat dari harta ini halal akan tetapi karena diperoleh dengan cara haram maka ia menjadi haram.

Maka dari itu sebisa mungkin kita menghindar dari jenis harta yang didapatkan dengan cara haram. Kecuali jika seseorang menjadi istri atau anak-anak dalam sebuah rumah tangga, tidak mampu bekerja dan tidak ada yang menafkahi dia melainkan suaminya dengan menggunakan harta hasil perjudian maka ia mengambil sesuai kadar kebutuhan.

Dengan tetap menasehati suami agar meninggalkan perbuatan maksiat tersebut serta mencari jenis pekerjaan lain yang halal. Disebutkan di dalam Fatawa Lajnah Daimah :

لا يجوز للأب أن يربِّي أولاده على كسبٍ حرام ، وهذا معلوم عند السائل ، وأما الأولاد : فلا ذنب لهم في ذلك ، وإنما الذنب على أبيهم

“Tidak boleh bagi seorang ayah untuk mendidik anak-anaknya dengan penghasilan yang haram, dan ini satu hal yang sudah dimaklumi oleh penanya. Adapun anak-anak maka mereka tidak menaggung dosa dalam masalah ini akan tetapi dosanya ditanggung oleh ayah mereka.” (Fatawa Lajnah Daimah : 26/332).

Semoga bermanfaat, Wallahu ta’ala a’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh : Ustadz Abul Aswad Al Bayati حفظه الله Ahad, 05 Sya’ban 1441 H/ 29 Maret 2020 M

Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA. Dewan konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), alumni MEDIU, dai asal klaten Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله  klik disini

BincangMuslimah.Com – Pesatnya perkembangan zaman memberikan berbagai dampak bagi manusia, baik dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak negatif akibat modernisasi perkembangan zaman ini adalah akses internet tanpa batas. Siapapun bisa mengakses internet untuk publikasi di media sosial, bermain games, termasuk mencari keuntungan dengan judi online? Hukum judi sendiri sudah jelas haram, apakah sekedar mempromosikan judi online juga haram?

Akhir-akhir ini viral di media sosial tentang judi online. Tidak hanya sebagai pemain, promosi juga gencar dilakukan di berbagai media sebagai wadah untuk mempromosikan judi online seperti melalui streaming YouTube.

Judi adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah. Sebagaimana firman-Nya di dalam Q.S. al-Maidah [5]:90 berikut:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّمَا ٱلۡخَمۡرُ وَٱلۡمَيۡسِرُ وَٱلۡأَنصَابُ وَٱلۡأَزۡلَٰمُ ‌رِجۡسٞ ‌مِّنۡ عَمَلِ ٱلشَّيۡطَٰنِ فَٱجۡتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”

Larangan judi ini tentu juga karena memperhatikan aspek maslahat dan mafsadah yang akan ditimbulkan. Padahal menjaga akal dan harta merupakan salah satu aspek yang dijaga dan diperhatikan dalam Islam.

Tentu hal ini berbanding terbalik dengan berjudi. Seseorang akan mengalami kerugian secara moral, terlebih lagi finansial. Bagaimana tidak, ketika melakukan judi seseorang diharuskan memberikan taruhan sejumlah uang.  Jika kalah, yang dihasilkan hanyalah kerugian tanpa membawa uang sepeserpun. Meskipun menang, itu tidak menutup kemungkinan ia akan kalah di waktu yang lain.

Praktik yang terjadi dalam judi online juga demikian. Bahkan tidak jarang orang-orang yang akhirnya terjerat pinjaman online hanya demi melakukan judi online. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbanyak di dunia sejatinya sudah melarang adanya praktik judi. Namun, bukan hanya praktiknya saja yang meluas bahkan saat ini promosi tentang judi online juga marak terjadi.

Promosi sendiri adalah sesuatu yang dilakukan dengan menggunakan kalimat persuasif (ajakan). Selain itu, tentunya promosi judi online juga menggunakan penawaran menarik yang membuat banyak orang ingin mencoba dan melakukan hal yang sama.

Untuk itu, agar tidak terjerumus pada perkara yang jelas dilarang oleh agama maka sesuatu yang mengantarkan kepada keharaman tersebut-seperti promosi judi online dalam konteks ini- juga harus dihindari.

Berikut beberapa dalil yang dapat membuka penalaran kita bahwa promosi terhadap judi juga termasuk hal yang dilarang.

Pertama, Q.S. Al-Maidah [5]:2

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.

Kedua, HR. Imam Muslim

مَن دَعا إلى هُدًى، كانَ له مِنَ الأجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَن تَبِعَهُ، لا يَنْقُصُ ذلكَ مِن أُجُورِهِمْ شيئًا، ومَن دَعا إلى ضَلالَةٍ، كانَ عليه مِنَ الإثْمِ مِثْلُ آثامِ مَن تَبِعَهُ، لا يَنْقُصُ ذلكَ مِن آثامِهِمْ شيئًا

Artinya: “Barang siapa yang mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seukuran orang yang mengikutinya yang tidak berkurang sedikitpun. Barang siapa yang mengajak kepada kesesatan, maka ia akan memperoleh dosa sebanyak dosa orang yang mengikutinya yang tidak berkurang sedikitpun.”

Kedua dalil ini menunjukkan larangan tentang ajakan terhadap kesesatan. Ketika kita mengajak orang lain ke dalam kesesatan lalu ia melakukan kesesatan tersebut, itu berarti kita juga turut andil terhadap dosa yang ia lakukan.

مَا لَا يَتِمُّ تَرْكُ الحَرَامِ إِلاَّ بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ

Artinya: “Sesuatu yang meninggalkan keharaman tidak sempurna kecuali dengan (juga meninggalkan)nya, maka sesuatu itu adalah wajib (pula untuk dihindari)”

Kaidah ini menggambarkan bahwa sebagai seorang muslim, kita harus mengambil langkah ihtiyath (hati-hati) agar kita tidak terjerumus ke dalam perkara yang haram. kita harus menghindari sesuatu yang bisa mengantarkan kita kepada keharaman tersebut. Dalam hal ini adalah promosi terhadap judi online.

Dengan demikian, mengacu pada dalil-dalil ini, dapat dipahami bahwa baik judi ataupun sekedar promosi judi online saja adalah sesuatu yang dilarang karena maslahat yang ditimbulkan dari keduanya hanyalah ilusi belaka. Sedangkan faktanya, baik judi maupun promosi judi adalah sesuatu yang bisa merusak moral dan finansial..

Halo Tribun Lampung. Saya pembaca setiamu. Saya ingin tanya apa hukumnya meminjami uang orang lain yang didapat dari hasil berjudi tapi punya niat ingin mengembalikannya? Terima kasih.

Pengirim: +6285669648xxx

Sebaiknya tidak usah meminjam uang dari sumber yang tidak jelas (hasil judi). Karena itu batil atau dilarang agama. Lebih baik meminjam di bank syariah yang sudah jelas sumbernya dan tidak ada riba.

H Mawardi ASKetua MUI Lampung (reny)

%PDF-1.7 %âãÏÓ 1 0 obj <> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <> >> /Parent 20 0 R /MediaBox [0 0 595.3500 841.9500] /Contents 4 0 R >> endobj 4 0 obj <> stream xœÍ=Ûn$·±=+�´# –4Ò®4Úµ<‰ãÄñÉvº›Íf÷c®Èk€òâ·ç A ùÿ‡SÅK_Ȫžêµ=–íj¥©b±XwÉr_Àÿ>à_m]æ�Þÿý»ýöîÇåÞTøøÑ]àðÃïöý·ÿ ß6�AÐõëð·ý¿�ƒ«u™+máü·¥ÊM׿‹á[„øýÇýoÿü;øï/û²Úüß}OfÙ5yÓ´û²Ì«Bí?~?þøwûÛbÿßÿÛ�eÙ*{•�d§ðÝú×û�ÿÜÿéãþ¯£9õcÁ´ÆÕÓ�t^µ5~´0Ô0'ÙYvž½†A6ðun2U®”)ÇÇ8ˆ¯³û+ÿ�Køô¾®ìu››RñŸ>ƒ‰|[”p u—«®áN²Ï`Þ—ðùkøº±¿j«¼Ð-cÉÏnþ:‡åf?ºÎ¶Ù•¥êÌÑoòÒèbɘÌ@7¹jË®#@>¨Bçuk€ûM^Àú|ücøÀkK%"²ŸTM®Ý”þHŽº6ØQÏÂÇ»ffQ^ÁÇoàˆí—E)’Fÿ�+`Ä |�ÒòUë¼ëêyùšŠñré\Oˆ@¹Þ �n^ub<»\@l²WnVE^¶³K尖ݼ¼\§^yNÕEÞÖõg7–Š+ÔEøscÙuy7Ïß5Œqç8 òv^¥2+A‚Á®˜,Y ¿"®¬,1ËÜ€fuÕü2W…C5³ÐÛì>{“½µ#T x¦›£éÁ©t^6UQP–#"²Tˆ�€nžÎ‚§ð<{ÌvÙ£ã`RäÏUS‘!p´Ö`®Aßg;Ëž²wÙû쾩9ñ»‚O~ž=g_d;~Â] Æ»ý3>óæJùÔ|Axš:ùqÙ2`ËÿcŸý,ûyö%üýøú*ûŠšPQ–ÏÆyhïRÁM—ê¾=äRÿ‡Ø¥‡�i0j:‹S/�ªíâ^[÷¸¶.òÜ# ïÕµRçV©`CYÉ¡/€€KøûÊy‚ñ>³ÎìÐç|dY ·7Rì·@×@Y… Ú0öäWÛì(¹…P†cI ûÆRÿ6H ªtD×ì9ð`g~â ™Š_’vjÚA),ŽkG�qP‘±"-å”Ý>äúÔXp™à®Áh¯Âº÷³-©•_\›.ZˆkÀp\Û ünàÊ°Çڮجúʇˆ`ž:\)† .’­@c:@·EM¢Äãè�zP¢®+Yx’»î@ÿ˜ Šò9àœÑE×j9ä*9÷íwÁí·´²²ÌwÖ†U7rk}ü:(.;E8¡,ðiÝ5ÇS\fÕ­51h$¯í¢½wl!|® Ê5DS+ó9 ºôèž�µêYh€ð¢åÐÅÔú>Xý]e[Ǿ V�#¡Ž"Z¶F:æ³s°p FÕ‰¶yè‹?Éå�ácC ´ð$õhá_Û¥›Xxä moïÌËàxŽ­ u…ž6u-m¬™¯A<\Ît™ßÂ4�]nª¥iz®MÝícéÂøáuÈ.+ŽKMݦv%ÝIŸ…0+ÃÆöI¾ö ¤rÀ¦®—`xðzP¥–Ó°éýê ëR¿›³ oª&�¤cf¡!–gX ÔØ“©‡ž›Qi’õ'ëPu©ñ°àE1å•|àòÑÛ4>WˆÇ�´®E¬éâÊ€£ Œí®ú1!PLdOÀcb™†YÝ°îxV±YAQ}ô±öv¤¤eÇbI8�YÆvšep)9 Ÿ&—i¨ÂU•ë:öó.1«ˆœÔ•´ ÐV¹i�\pE¿5¸iM›¦:M„™PƒvC˜FÜv–•¯t…‚Äóà}ó`'Ú©¹u•[„¥…²ªížÿ‘w]жb`xÑ÷5%󽜸JÐP“‚0˜öJE;GéGä½Ïzü+ëàß÷’`è ײ0Út­jH›£nºþÌjýYÈŸ!ª¨KÓRæ$7ê˜-/NjÛ¢¼Ž„tÛ‹�6³º£¤÷‹‡Szü²Òn°VUºÄéFS‹¬UÃBêOÞ¨&¡î`lÞ6IÀ‹¼,•©´Æï ݶ˜äEcÿ3NPfð~éw¶1šmŠBLÏ¡jäCcgµ4Ä䦑¯ÇÎ'¶(ׇìÞO¶[,àðΪ­xõéUÁ8…�L,·g­"!GÆ«/i™R M¨”ôÁ57:}0y\+›�|vF`€¤£Zvë��ð~º¸§-…_».läp4‘+í8øÈ2þâ°Î \  E­¼ÄPßY)Z¬TÄ0¢'?7Ÿþ;¬È2A ëàKúÃH jX_£¥ÁÈq6µ/†L- pÒe,`­‰Cd HHÚpÛ)¼¸•„„™21 bHÒ ˜®•Â“A<úW‡Í ·XÛI,6$A¥¶1tÕJ¾f}›[ŸÀɶŽ³X]QÞGR‹�ÕÔú÷\CÝ<ñAÙ.dêôÞ¥‘òt"„5 ÖÕyˆ©Ö�s�-¡gUÁh¡Yö³jŽ’D›4ë^ýyÏæGªP¶ÿGÏ�‹Ê­Ï<ûæ]ÃôŠ©¼Œ+ÙgžñWÁ8r1Oéz úÄÇŠÒ}pªdpàæÀ45úR{”mQq\Ò“Y1º$‡_Ö9¤/ ö•J˜¸(Ê&¨HüªæÆOaÏ*[œ¼þt©ÎAå†ü3,wî)ê‹@ÅNAÛx©D1~<$Õø,¤u©~Qü•ý1$ñw"@±4§ ‘"÷Ë©qÊg¡Ç€‹øð|™=øœÔˆ´WÛ“H‹µÁTZq*°4V4±û±§‰° 0'áÄçH襺ì&.êë:Ì”óâ ž"€ˆ¦ ³éGQO×ØWfÄj8Jêx!­(¾”tFV}(~€\`æ³t&À^”à©YýÒ€_NÚ'óA�oã�Î$€w‚mØðPÄçù˜ %…�7K¥pÚ±Iø`ÔÞZã8Ùêä:H<ó\䢇ϵ?U¿²F1e^æê†Ý&1-H¾ Äo¹W½$*x)1½h?Ô¶iÓ}ç!l¿â]«ø᧾vç÷ß±1ËáSBÃv1�x8µ$ÒObV/ Ž÷-ó8¡[P `æ{âï^lÙS¢üÆw«Ü‡¬�ëË!¡ßØ¢g80ÓÇÇŒM˜2q;éK Ä?Á ºÑÃM':/«z**ÉyìÌ^o24=Öé1·×>ŽJ�a·Ã)ÅXûÓÑ#2 k‹õD0ûûÔå¶@‚ú„,\Sp¶Äd�ûu0*\Îb'NÕêÞúÓg£Ž“FÏ�’KéðzâÃÜy#V,ç$<åš–Ðþöak#ù_e®ÿØw_¶¬m}Áñ4ögÝY7÷Î5ç…êk“wšr×m^+²ôÀ‰QîÉß#ðèÛ‡>£¦fz¹S[¿¯$Ÿ€³L6`ÚŽÚn*ÎÌÀŠe™„?`-é=êÃ|ð¡?–¡#42¥ÛÛâj:=ÐKŽjûô ;ªÓÚä%Øñd+˜Z7:ºâgØ-ñ6õÌq>È}£9Jª´Çõ±?áÜw¦ÕQ9Qñ9þ �ç¾q|ŽÂà9Š¶¨¤Øm…0m…�8„E–Ÿþ ›¸¿ Li—Z­;’Ó-d,õI=½b kÊ»H:NˆAwœ8„â@Â.(º9øêÀÌ™$šNjÚJ<®°Í­V+©l¥~AÓIJø›OVÝcŸ§»öÇ®6Qµg¦œ¹Riz­÷/}•Üq°`n)â¼™a´Óÿ#ª 7óÔô%ó™âg a€RGmÿökmúò°Î™=I£ª�maÍÓèO šI8~DŠA¼BB;ŠHØp€îÊ_¤5 XõÌ>)bjÓ5¸´AܺOZðàC]JŽcQçJB<-ô//àb/aÿdS%Mé¢ Z2“ÐÂàÁBð‚5ÙP× ú.‰1ÅGÈq‡Ëõ†cOºà"-Á¶¸Ôì=H¶‰>|Š™Ntôƒå0s ø-§àdjÊù3ˆI³‰oýRo£¬7A)$ÖªŽM³Ðv{XI±‚�ÖR.\k’ ¼;Òžþÿö×ör»oÆ-ƒUÎNGG®%\…3_BMÇÿŸqlãvW®²Ñq±®ck™ «“RÀ³?›Ê]F'w’ÎÍ>jžHwÄä°ã+%Ï£õ7•TÛ~€Âé_–hÛgþ.¿uv3ºy�nD·ö¼ö6¦h’ÝÐS�Úµ“ZÜVí�ŒR†A‘tÏ\ªÏô†å ‡Edï¶öæè+»Uqƒ[qMìÝÍŒygï•p;axÆ?1íã)G·JÜ[%_óäì)t0²eØ&Ø9ècʧZ�²¿4oðòndøpc¼Iâ˜�(zc™Øïð� åÿ¶žŒµÝ.Z�nQUVáÚNÂì‚8•9‹ë�4®aGŽüãTf)Ú[Këºç4©x}¶¡6äünØÂÆ()ä.Zàz ðEÖߎìDìÆb{réL™8ÇUï)½³2jC)çÜð�XÝêŒÉž¸©Pu—¤&ÑÝ8š�]÷éÎ@^ì¥åâÊqr(‰¤Ì2XF‹rÕÚÄOÍ 8µ¦•vx0¡bõîG©/RœkfÎ=ó6ã´%†˜Ï´1Gß[ö£øn�Í™*‡‰sûëÕW#c“leÍ@ßû¸gÒ;Ág@ñmô«7ËA?÷f£¡¢À8§°×½ù3Þ1à*°í€è6°­±>ZLˆ[ü•}FeDžCmåÌ¿lï�HH¹‹$Á·vòýÒ)6Pøq*¶‹ôlëû>�ÑÎÈ«–é©s]˜äÑ·DCæU1�m?RLžvú+Tì;ûêÉzlWÓ›ëgpœºÊÇ".~­11R«Ì]Z8¯£$¨ó³kÿöÏàµ"NàŽ¹ñhíCèÛÞ׳-CťŰ ©ž kô¶"›z8Ú=‘hn|´ñ¾ë׳l¤±ÝpwÚ"Õ‘ °MW‰ÅGÖÝõÒC\w9�­ø�-ǽêÞÝÃ$…¶ñŒW÷¨V£ uŒ’u…ðTÀÁ» Ih¢u°–Â.ª‚S……Ep …ø\C º`‹•®Á,i'K«ieZ|rñر­ì¦ÑåÐUk˜Ë�ê¼êâê]¨®ÎÝZÝźƒ‹ŠÉx¸ËŠ½E,i7æÁ; -à÷+¼WøH|=¼ ðNÀÉçz ‚3VZG§L�öº±~ÃoZh¥´“õX÷ql†+˜�Ñüjè·nÄQõ5€kf§û%\î†ê7ìUV©*ׂ‡-²MO—¨'�h¸é¯üõÛQ¥–½ �¤yÁ9X¿�ÃV×¢÷<ïÑÈ‘3[±µ�LCÇ=DÂc_Æ7tô¾¸©¥tÿf*=éáż·Q‘FK¦,I’çb"‰‡IÖ× SK±ÜX&a\öü9.’"ž–NâHLïm~�e“Ïv‹g#Ï ÉÝs,Ä/�ÝôÅÔ e(žÑk6}Æ"ƒ‚Kª‘%éÙ«W}ËrÈE uËp–D#�º;Ôÿ8][A±¸ís<Œž¶�ÁrïCoŸùø´Ù°uhÉÊÖ_�ª«ª™áCa›¬²^¡'8£B'åµÕŠ­çþžÌ sK#MñD¸`eóðäØy U-M°)>2µàľûiÚc^ L&ÌÃïÕt“À/Dw…[r ~ÙqÓ^~'E KFÿZ§ ü•q‹Å8ðƒØ×T8éØwãž™k-RÈ·¶9äÒ~ÝG*‚g\Øû \òë5¾—äPêÙè\›æ…=�Rçµj‰›l‡xS4¾ñØæm3Æg`ÄwU#|GU¾ôOqŒšûÞAƒ¸ Ç�v»wþ¸ýnÔÎY«™Ìµ¦œµ8…# w0:ÎÀŸ i¸Œ·N=Ö`ŠC§Üì{ÄàâC¯éÁ ®��úIK6û¤Ì€¼šúŵaš29~ŠYﳕ¶ jØ R)¼è>}„TÄ{\6| Þ‹»¢�„vYËn\›á®s´Tǽ�3ïÅÙ—ï8±!°¥¯»h.üÀ®Á±¥´ WyI‰kUÈÍè”IJZU:vðŠá+U-º_ºÃ{ÜŽX;‘êrS%ç(PIÑl3÷üõżÊl™¼�vòŸîµ›ì>™:@Âf¿Ñ%F6¼é+±øb -o>ªóôå ¾^Át’£?[}½ËF¯93]³ÅJv5?N‚†—Ç&ÏÖòNýª€xÑûÁ¡óðLÏà×T1sêSìp D'U#³êÞT}ìSó¹£?áü†{5mr ç¯ûÿ1`Â… endstream endobj 5 0 obj <> endobj 6 0 obj <> /CIDToGIDMap /Identity >> endobj 7 0 obj <> endobj 8 0 obj <> stream xœ¬¼ xÕ¹0|ÎÌH3ÚGû.�¬Ý#KÞm9"ÇK;Ø�ÍN0v6vˆí¶’Æ”BH Ä¥”ý’ta¹¥½Qœ ”b¸)eiJzKiË-�¶)…‚Û´ \Z°õ¿çH áÞ~ÿÿçù4>û~æÝÏ#ŒÒ  Ä"ñ¢Íë7ýgöÒiÈy \óE�aù³fÄ_¹|ý5£<£þÄ?']tù•×|÷1áa¤§/½ðòØ=âc©ëFÇ7�fßyÑ€�À!dêÚxÕ•Ò|í['rö"Ä¿qÙ–�ë‘öük & ý÷/¼ìÚnºêÀnHŸ@è‚%tn*ýÑ5®;k‡M¹·€Èó?OÂøhò“+çn‘`¤«À´">šïBkDôÉ•ÿx[DåüÏ~iš“FE9ô/ˆGQ­†YG¹÷‘ 1ÌwP“E9˜x'8ÕÕYd†8Ã~-…²³H„6¨k€¸ÂàVBÜaZõ#$²~´ BÒþ RÜYL¶¸úèåPñï�î‚x7”•ÛŠª ïÕjTmÂ�Aÿ¨s\ Ü è¯šôOÊÁ-�qžƒ6‚>:T?*þ^Y´j¥’_xVnA[¶µ¥¹©±¡¾®6“®IÉÕÉD<�„«BR0à÷y=n—Óa³ZÌ¢ÉhÐë´�W«8–Á(Õî‘ ±‘/YRCÒáõ�±þŒŒ‘‚YÝŸ¯S�Fh5éó5¨yÁ«©”j*§kbQÊ¡\MJê K…£�ai¯=g â_éJ…Y_Nã“4n€x( ¤.×E�R�H]…î«.ÚÝ5Ò ÝÐi;›µ5)t@«ƒ¨bgxô v.Ä4Â8»Ú0H0À¤ žpgWÁî$3(°Ñ®õ› ýçtuzC¡ÁšTwlo( ð¢‚I¦UP¦ î(ðtéb²t«t 5³û¶im‘õ›Â›ÖŸ7P`×’1Ì2ŒÛYp^wÂõY:·tì<³ÔËîîr],‘äîÝ;¥Â¾sÎ, pú(0Ñî‘ÝÝ0ðm°…=+$‹¹ip €o‚%²²¦Òê6‡»HÎÈ%RA^¾h÷%#ðb<»èÜkCS�r¸xyº¤Ý+¡BÞ\ßé;`C»Ï½ö [‘ÜŸ/©IÍ¥m=`4•#zÙ‘ͧËhŒV'±žsOï+&3 /p(H%˜É@ÖÔJ¼Í­h÷ÆV¨¿A­ ›à}\\ÐtŒìÛ _$íª¨–vˆàý‡g?ø|ÎúrŽ:*~ˆH”@Éi@ƒòJ¼ Ë…êj |¼Q˜ãBšnªI]5Í£¢lꇽ]?Ø–�Í…Èë½uZA Q˜8g ”–ÐïR2ò`�!%3•û*R2Q)9Ý|$p|ˆÒ${Aˆ�þ3‰k×Emìø)Þ\*ïYî9gí€Ôµ{¤¼·=+?—*•·ž.+Çp© 6¼ÀEa§–†ôÎ];@2àOíw]<²P æX°v°^f°c¼,í à÷¼Ó=“Ä€žôÅEÕþ7Mó 0ÍÁRwAYRòµ¡Ðÿ²Ñtñ$iEƒÏš•×Th“?Ÿ^ð¹ô禧ßÍ„¹Ó³ríîÝÚÏ•u±Ú½»;,uïÙ½~º8±!,‰á݇Ùv`÷h×HåõOŸºÕ[è¾mqnÐfТa|Ë9|ËŠµ‡�åH·¬˜b0Ó1²hð@ÊK)4—!¹$“$$’@=°bŠh}ïa¡ ZÊÑšÞ8�Í*ymœfJyb%��<®”§Ð<ò#”¢cåÀ™0@k°`ê0ZÉ~p�­æÛíì 4¾‡ö²¿Goƒã€ƒ� ÷{”7 ñ"8Uq†ýÍÁ®®zeB9MéD²þ0)˜òøêŸaÃ|ÅQ2ÞžrxiÉ[S‹•#Í­¥ÈÁêšú·Ûµì[èÏàö-öm”(µ:˜Hןl7@f¿ˆL£ ÚǾ‰ रoŒÄê÷>ËþÊ_f_B›h³—¦æzèðGì“È‚‚ììãå’ÇÍõ¨}+pJŒfÀ?î8¸“à8´…}í ·Ü~p2�—×GrØÇØÇ`žA{øp[ÀíÇÁ~ò/%>û({ ª‚¶·±w";„·²_£á·!ô@øMÈ@ø H“po9}?„¤ü¾rþ½�v@xO9¼ò½Þi~½œ¾ŠÝFÛ]Y÷±[§A±= å¸Zp,Äî„Ø�°uwB ��ÙÙËèH ¬‡ðòRÛµ}*¦ïhûA§»~lévØúí°sÛaç¶#Š®¯Ô¹¾T§†½ê\u®‡:×îԲ[a¼­ðÂø"8 û¾ö�äÀŸwŒæüIpûHŠ½ö1 ³ÚÅ^2•�]x0«ÔçŸf/€­Vغýõ{>Ki´!4–C©»™–n>¨Ñ“ÜÍ=þRµ.m7²ÑÀ1È~\#¸Np»q*’ >Åž�.�bî`v°;¸*®¶[žeëQ?H£AdakP*$ƒÃ9Ü2¢ÕLhXQ#ij5Š¦_£ÚÂî`÷°l�Í°y¶�fUÓÅ™)¾­e±º­aR·OWÐÍèŽéTõŒú˜ú¸ú¤Z%©kÕŠº_=¢UO¨'ÕûÔšIõ$ÏŒèFu:VÔIºZ�¢ëש‚<Þ×~»�°ðEp£à&Áq°ÇÃ�/±çƒ†·1[q>ä#ð¤DpÇ ~B¤LPÏõL�k‚\ä"ðII?¸p£åRõé’JRÿ$)‡R#äao�ƒ’ÄÀ-ƒ”RH Ö1æS˜¡¾®K󎃨¿RV[.§¦å'i�J™BÚ2Ÿ*ëã3I\Hâ}I<™ÄJ.ß^¯T�g±X†ÃÃÑáÄðCÜ–ð–è–Ä–‡¸¾p_´/Ñ÷—ç£ùDþ!.ÎD3‰ÌC\0ŒÁ‡¸=½û{Ÿí}µ—îÝÒ»£—m�WwpJ®­§aU”„�O¹=õ-¦öÌ~XÎ0ø{Á½ ŽEAð3àò඀ã˜ýà™ïAî÷ ÷{ j|Ú|6ûmð�¼€,—‘ü½´ŒÄH9ó¹rþÝ©¶†¾öe@r‡ÁíÇBßß…òïÒÚ¥Ø~š_ ÿ8Íï+×ßGóƒàWÚ°@àÖR2·Ðo-ÿµhÜ(8z•]Ìa éü ¸QpûÁqìZxÖ°k˜ïÁó]æ»lJ1ÔÙƒÈá >c1b»ÈèøQêßCý]ÔÏS?¢—>ZføÁ2ÃÍËqˆ0 ÔwR?¤èÚ ‡Ú }í†d»zs¢hWv꫉�ߧþÙÔO)¶�áï!ÃßB†¿„ÿ2Œ…g…H;à®�±Q_G||õ—Q?¦è‚†‚†5ACKÐÐnÀb-¢~€ú^âã¿2uš�æiüWÔ =á©\2,™¸8•k‡`~*·‚¹©Üƒüc*÷µà÷ñß1eiø£©È‰`»ŸÂK9’þ[9ü^Šƒð$„Bø0Êá(„ßžÊÝ@êÚßéo¢*�Ôÿê§íöâ¥4ÿ_Êí˜Jm€QïŸJ]£Þ‡RtÔ»§R' ÷kS©]Ü1•º‚=SQ2ÁK¦rÕÁv3¾ERw#Š2d&½å—@Ï—A¸¸Ô¸k*EZu’¦qÇT¸‚8™å÷qõÓá‚SaºH? Ó.|(L'íEQ±‰NÞ 0 …©ð ЋúPôDð¿rO“…£±iêÁàï¾ë[ Éßâ¥S�z˜l×TðÕÔ4Ž>üIøéà#ÓxõTp&5-@Á³©i?<

Bagaimana jika uang menang hasil judi Bola disedekahkan menurut hukum Islam?

Taruhan bola bukan sesuatu yang baru di Indonesia. Hal tersebut sudah kerap dilakukan dalam menyambut suatu momen besar, termasuk saat ini dalam momen Piala Dunia 2022.

Piala Dunia merupakan ajang seru-seruan, bukan untuk membuat kita jumawa apalagi sampai melakukan hal berisiko seperti judi bola.Peradilan merupakan perbuatan yang dilarang oleh agama dan bertentangan dengan syariat. Jika disedekahkan atau dizakatkan, maka hukumnya tidak sah karena berasal dari harta haram.Perolehan harta dan perpindahan hak milik dalam permainan judi dinilai tidak sah. Maka berzakat dan bersedekah dari yang bukan haknya tidak sah sama sekali. Itulah sebabnya mengapa zakat dan sedekah tidak dapat diberikan dari harta haram.

Allah swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. 2:267)”

Berdasarkan ayat di atas, Allah swt tidak menerima sedekah harta yang diperoleh melalui cara yang tidak benar. Allah swt hanya akan menerima sedekah harta yang berasal dari sumber yang halal.

Menurut Habib Jafar, Allah itu Maha Baik dan hanya menerima segala sesuatu yang baik. Sebagai hamba-Nya, tidak perlu sampai menerobos perkara haram untuk sekadar membahagiakan Allah

Mari terus tingkatkan keimanan serta ketaqwaan kita kepada Allah dengan tidak melibatkan diri pada semua bentuk yang namanya Perjudian.